Rabu, 22 Juni 2016

Monica “Nixia” Carolina, Jadikan Game sebagai Profesi


SERIUS:Permainan merupakan hal yang membawa pendapatan bagi Nixia.Prestasinya membawa dia menjadi pemilik sebuah perusahaanyang dia bangun sendiri.
GAME hanya permainan. Game hanya dijadikan cara mengisi waktu luang atau menghilangkan kebosanan. Namun, berbeda bagi Monica Carolina, sejak duduk di bangku SMA, perempuan yang dikenal dengan nama Nixia tersebut mulai serius menjadikan gamer sebagai profesi.
Ada beberapa permainan yang senang dimainkan Nixia, salah satu judul permainan pertama yang dikuasainya adalah Guitar Hero. “Dari kecil sudah senang main game, tapi sekadar mengisi waktu luang. Baru 2008-2009 saya seriusi dengan mengikuti turnamen, dan memenangkan turnamen tersebut,” ujarnya saat ditemui di sela-sela mengisi seminar game, Jumat (20/5).
Bermain game online memang lebih sering dilakukan pria, tetapi Nixia membuktikan bahwa perempuan juga bisa bermain game. Bahkan menjadi seorang professional gamer yang sering memenangkan turnamen hingga di luar negeri. Menjadi professional gamer, menurut Nixia memang tak mudah, karena tetap memerlukan kerja keras dan pengorbanan.
“Walaupun sebenarnya, dulu saya memang tidak pernah berpikir untuk serius menjadi gamer. Ternyata, lewat kemenangan yang diraih jadi pemicu untuk menjadikan game diseriusi,” papar perempuan 25 tahun tersebut.
Selain bermain game, Nixia juga aktif menulis di blog. Hobinya yang lain tersebut, kemudian dia gabungkan dengan hobi bermain game. Nixia sering menulis review tentang peralatan yang ia gunakan untuk bermain game yang harganya bisa menguras biaya hingga puluhan juta. Dia juga menulis untuk berbagi pengalamannya mengikuti berbagai turnamen.
“Dulu saya membeli satu barang, kemudian diulas. Setelah itu dijual, beli lagi yang baru, ulas lagi di blog, begitu terus. Sampai akhirnya ada sponsor yang mau memfasilitasi hobi saya,” tutur perempuan asal Jakarta tersebut.
Banyak orang yang mengira Nixia memiliki modal besar untuk membekali dirinya sebagai ikon gaming. Perempuan berkulit putih tersebut mengaku datang dari keluarga sederhana. “Saya tidak pernah meminta uang dari orangtua (untuk game). Barang-barang yang saya beli, kemudian saya ulas di blog, semua dibeli dari hasil memenangkan turnamen. Jadi, semuanya memang hasil kerja keras sendiri,” pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar